Ini adalah definisi dari kata munafik: “Ingin dilihat oleh semua orang.” Kata Yunani untuk munafik adalah, hypocrites, yang arti sebenarnya adalah “aktor.” Aktor di abad pertama selalu menggunakan topeng. Seorang munafik, adalah orang yang selalu menggunakan topeng, wajah palsu.
Yesus tidak mengatakan, “Jangan berbuat baik.” Dia juga tidak memerintahkan, “Jangan biarkan perbuatan baik Anda dilihat orang.” Kita harus berbuat baik, dan beberapa hal, seperti kebajikan atau mengajar, harus dilihat oleh orang lain agar berdampak. Jadi mari kita perjelas. Melakukan perbuatan baik adalah sesuatu yang baik. Melakukan perbuatan baik agar dilihat orang, itu tidak baik. Bahkan, berbuat baik agar dilihat orang adalah sebuah pelanggaran. Inilah penyebabnya.
Kemunafikan membuat orang menjauh dari Tuhan. Ketika jiwa yang lapar akan Allah masuk ke sebuah gereja yang jemaatnya ingin menjadi artis, apa yang akan terjadi? Ketika seorang pencari Allah melihat seorang penyanyi gereja bergaya seperti penghibur di Las Vegas, apa yang akan terjadi? Ketika jemaat melihat seorang pengkotbah – yang pandai bersilat lidah dengan dandanan serta penataan rambut yang rapi – menciba mengesankan semua yang hadir kecuali Tuhan… Ketika jemaat lain melihat sesamanya datang dengan pakaian gemerlap dan memamerkan persembahan mereka yang banyak… Ketika orang masuk ke gereja ingin mencari Tuhan namun tidak menemukan Tuhan di gereja, jangan berpikir bahwa Tuhan tidak melihatnya dan Tuhan tidak akan bereaksi. “Ingatlah, jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat mereka, karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di sorga.” (Matius 6:1).
Kemunafikan membuat seseorang melawan Allah. Allah tidak memiliki toleransi atas hal ini. Untuk mengatasinya, inilah yang dapat kita lakukan:
1. Jangan mengharapkan balasan atas perbuatan baik yang Anda lakukan. Sama sekali. Jika seorangpun tidak memperhatikannya, jangan kecewa. Jika seseorang memuji Anda, berikan kemuliaan bagi Allah. Tanyalah diri Anda pertanyaan ini: “Jika tidak ada seorangpun yang tahu perbuatan baik yang Anda lakukan, apakah Anda masih melakukannya?” Jika tidak, Anda melakukannya untuk dilihat orang.
2. Memberi hadiah uang secara rahasia. Uang sering mengendalikan kepalsuan dalam hidup kita. Kita ingin terlihat ketika mendapatkannya, dan kita ingin terlihat ketika memberi. Jadi, “Jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu.” (Matius 6:3).
3. Jangan ada spiritualitas palsu. Jika Anda memilih tempat duduk di gereja, jangan hanya untuk dilihat atau menyanyi untuk didengar. Jika Anda mengangkat tangan dalam ibadah, raihlah kekudusan, bukan untuk dilihat. Jika Anda berbicara, jangan gunakan kata-kata yang terkesan religius untuk pemanis lidah, seperti “puji Tuhan” atau “Halleluya” hanya sebagai kebiasaan.
Jangan menggelar “pertunjukan iman.” “Lihat saya! Lihat saya!” adalah kata-kata yang digunakan di taman bermain, bukan dalam Kerajaan Allah. Berhenti meniup terompet. Batalkan parade. Cukup sudah menjatuhkan nama Anda. Jika penghargaan datang, belokkan dengan sopan. Bunuh keinginan untuk muncul dipermukaan. Lalu arahkan hidup Anda untuk melayani Tuhan.
Dengarkanlah nasihat Yesus Kristus ini: “Hai orang Farisi yang buta, bersihkanlah dahulu sebelah dalam cawan itu, maka sebelah luarnya juga akan bersih.” (Matius 23:26). Fokus ke dalam, maka yang diluar akan mengikuti. Taruh semua motivasi Anda di hadapan Allah setiap hari, setiap jam. “Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku; lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal!” (Mazmur 139:23-24).
Lakukanlah perbuatan baik, hanya jangan melakukannya untuk mendapatkan penghargaan.